Kapan sebuah logo diperlukan dan apa hubungannya dengan sebuah brand? Disini kami akan menjelaskannya dari dua bidang ilmu dan tentu saja dari pengalaman yang kami lalui juga. Berikut penjelasannya!
Ketika seseorang menjalankan sebuah bisnis dan pertumbuhan bisnisnya bagus serta siap memperbesar jangkauannya, ia akan mulai berpikir tentang perjalanan perusahaannya ke masa depan. Mereka mulai serius dalam mengemas segala sesuatu agar bisnisnya tetap lancar dan terus semakin besar.
Nah, dari perihal tersebut, mereka memerlukan sebuah identitas yang digunakan agar masyarakat mengenali perusahaan mereka hanya dari sebuah simbol/gambar visual saja. Jika produknya bagus, bukankah konsumen akan menandai dan mengingat-ingat perusahaan yang membuat produknya?
Pengertian Logo
Menurut wikipedia, “logo merupakan suatu gambar atau sekadar sketsa dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, organisasi, produk, negara, lembaga, dan hal lainnya membutuhkan sesuatu yang singkat dan mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.”
Agak susah dimengerti karena susunan katanya berulang tapi, dari sisi DKV (Desain Komunikasi Visual), logo adalah elemen gambar/simbol pada identitas visual. Logo memang berfungsi sebagai identitas visual, tetapi akan terdengar kasar bila dilihat dari sudut pandang bisnis.
Dari sisi bisnis, menurut kami “logo adalah bendera”. Sebuah bendera yang diperjuangkan oleh sekelompok entitas perusahaan dalam rangka ikut ambil bagian pada sistem ekonomi. Logo dan bendera memiliki makna yang sama jika disimpulkan dari sudut pandang bisnis, yaitu sebagai identitas atau wajah perusahaan, atau yang sering kita sebut “merek dagang”.
Fungsi Logo
Seperti yang kita ketahui di awal, logo hanya berfungsi sebagai identitas yang berwujud visual dan merupakan trademark (merek dagang) dari sebuah perusahaan (brand). Tidak ada fungsi lain selain dua hal tersebut kecuali digunakan untuk tindakan kejahatan.
Bila perusahaan yang dikelola memiliki identitas yang sudah dikenal luas oleh masyarakat, perilaku penipuan kerap terjadi dengan menggunakan informasi yang tertulis pada brand guideline. Penipu akan memanfaatkan informasi tersebut serta berusaha memalsukan produk/layanan yang ditawarkan oleh perusahaan.
Tujuannya sendiri cukup beragam, ada yang berniat mencuri keuntungan untuk pribadinya atau berniat melakukan tindakan tidak terpuji pada perusahaan. Motif penipuan-penipuan yang terjadi tersebut ada kemungkinan dari pengalaman buruk yang pernah dialami oleh penipu saat berinteraksi dengan perusahaan.
Perihal ini sebaiknya dihindari dan jangan pernah ditiru. Jika anda pernah mengalami pengalaman buruk, lebih baik menyelesaikannya langsung dengan pihak yang berwajib atau mengajukan komplain dengan perusahaan. Bukan main sepihak dibelakang untuk tindakan yang tidak terpuji.
Itulah definisi logo dan fungsinya pada sebuah brand.