Cara membedakan kebutuhan dan keinginan adalah langkah dasar dalam perencanaan keuangan yang disebut dengan skala prioritas.
Ketika merencanakan keuangan atau memilih produk atau jasa untuk dibeli, seringkali kita harus membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Namun, kadangkala sulit untuk menentukan mana yang benar-benar merupakan kebutuhan dan mana yang sebenarnya hanya keinginan saja.
Artikel ini akan membahas cara membedakan kebutuhan dan keinginan untuk Anda agar dapat membuat keputusan yang tepat dalam mengatur keuangan dan perilaku konsumtif tanpa keluar dari tujuan awal.
Apa itu Kebutuhan dan Keinginan?
Sebelum membahas cara membedakan keduanya, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan kebutuhan dan keinginan.
Kebutuhan
Kebutuhan adalah suatu hal yang mutlak diperlukan untuk bertahan hidup di wilayah ekonomi yang kita tinggali. Kebutuhan biasanya bersifat primer, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan pendidikan.
Selain itu, kebutuhan juga dapat bersifat sekunder karena kita membutuhkan ketenangan dan kebahagiaan seperti memiliki pendidikan, asuransi atau tabungan untuk keperluan darurat.
Baca juga: Pengertian Investasi dan Tujuannya untuk Masa Depan!
Keinginan
Keinginan adalah suatu hal yang diinginkan tetapi tidak mutlak diperlukan untuk mempertahankan hidup di suatu wilayah. Keinginan ini bersifat lebih subjektif dan bersifat gaya hidup pribadi, seperti mobil, perhiasan, liburan mewah, dan gadget terbaru.
Berbeda dari kebutuhan, keinginan sebenarnya kadang tidak berguna sama sekali untuk kebutuhan pokok seperti bertahan hidup.
Bagaimana Cara Membedakan Kebutuhan dan Keinginan?
Membedakan kebutuhan dan keinginan merupakan langkah dalam perencanaan keuangan. Setelah mengetahui perbedaan pengertian antara kebutuhan dan keinginan, berikut ini beberapa tips yang bisa anda gunakan untuk membedakan kebutuhan dan keinginan secara mendetail.
1. Pertimbangkan Urgensinya
Kebutuhan biasanya memiliki urgensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan keinginan. Kebutuhan harus dipenuhi secepat mungkin, sementara keinginan bisa ditunda.
Contohnya saat kita mengalami kecelakaan tak terduga, nah untuk bertahan hidup kita perlu mendahulukan pengobatan di rumah sakit daripada pergi liburan ke pulau Bali.
2. Pertimbangkan Apakah Barang atau Jasa Tersebut Berkaitan dengan Pekerjaan?
Jika barang atau jasa tersebut berkaitan dengan pekerjaan dan mempengaruhi produktivitas, maka dapat dikategorikan sebagai kebutuhan. Anda dapat membelinya karena bisa digunakan untuk menunjang pekerjaan anda.
Baca juga: 7 Ide Bisnis Untuk Pemula
3. Meninjau Kondisi Finansial
Tinjau kembali kondisi finansial anda sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk atau jasa. Apakah membeli produk atau jasa tersebut akan membuat kondisi finansial anda semakin terbebani atau tidak?
Jika terbebani, sebaiknya anda tunda terlebih dahulu sebelum kondisi keuangan yang tidak sehat semakin membengkak.
4. Pertimbangkan dari Segi Fungsi
Pertimbangkan fungsi dari produk atau jasa yang akan dibeli. Jika produk atau jasa tersebut memiliki fungsi yang penting dan berguna dalam kehidupan sehari-hari, itu mungkin merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi.
Namun, jika produk atau jasa tersebut hanya memiliki fungsi yang sepele atau tidak terlalu berguna, anda bisa abaikan saja karena hanya keinginan semata.
5. Meninjau dari Skala Prioritas
Prioritas adalah salah satu hal yang penting dalam menentukan mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang merupakan keinginan belaka.
Sebelum memutuskan untuk membeli produk atau jasa, periksa kembali apakah membeli itu menjadi prioritas saat ini atau tidak. Jika tidak, sebaiknya urungkan dulu pembelian tersebut.
6. Pertimbangkan Pengaruhnya
Pertimbangkan pengaruh dari produk atau jasa yang akan dibeli terhadap kehidupan Anda. Jika pengaruhnya besar dan positif, itu mungkin merupakan kebutuhan.
Baca juga: Cara Mendapatkan Uang dari Internet
Terkadang suatu produk atau jasa yang akan dibeli bisa menjadi hal baik seperti motivasi untuk bekerja keras dan meraih tujuan tertentu.
Tetapi jika sampai terlena dan berubah menjadi negatif, kemungkinan besar itu hanyalah keinginan anda untuk membeli tanpa mengetahui dampak buruk dibelakangnya.
Kesimpulan
Dalam hidup, kita perlu membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah sesuatu yang penting untuk mempertahankan kesejahteraan hidup manusia, sedangkan keinginan hanya meningkatkan kualitas hidup namun tidak penting untuk bertahan hidup.
Dalam membedakan kebutuhan dan keinginan, kita perlu mempertimbangkan beberapa faktor seperti apakah barang atau jasa tersebut penting untuk bertahan hidup, berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan, dan bersifat rutin untuk kehidupan sehari-hari.
FAQ
- Apa bedanya kebutuhan dan keinginan?
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang penting untuk mempertahankan kesejahteraan manusia, sedangkan keinginan hanya meningkatkan kualitas hidup namun tidak penting untuk bertahan hidup. - Bagaimana cara membedakan kebutuhan dan keinginan?
Ada beberapa cara untuk membedakan kebutuhan dan keinginan seperti mempertimbangkan apakah barang atau jasa tersebut penting untuk bertahan hidup, berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan, dan bersifat rutin untuk kebutuhan sehari-hari. - Apakah semua keinginan harus dihindari?
Tidak semua keinginan harus dihindari, namun kita perlu memprioritaskan kebutuhan terlebih dahulu sebelum membeli keinginan. - Apa akibatnya jika tidak mampu membedakan kebutuhan dan keinginan?
Jika tidak mampu membedakan kebutuhan dan keinginan, kita bisa terjebak dalam siklus hutang yang tidak sehat dan mengalami kesulitan dalam mempertahankan keuangan. - Bagaimana cara mengelola pengeluaran agar lebih bijak?
Kita bisa mengelola pengeluaran dengan membuat anggaran, memprioritaskan kebutuhan terlebih dahulu, menghindari pengeluaran yang tidak perlu, dan membandingkan harga sebelum membeli. - Apakah kebutuhan dan keinginan bisa berubah seiring waktu?
Ya, kebutuhan dan keinginan bisa berubah seiring waktu tergantung pada perubahan situasi dan kondisi hidup seseorang. - Apa manfaat membedakan kebutuhan dan keinginan?
Manfaat membedakan kebutuhan dan keinginan adalah dapat mengelola pengeluaran secara lebih bijak dan mencegah terjebak dalam siklus hutang yang tidak sehat. - Bagaimana cara mengurangi pengeluaran yang tidak perlu?
Kita bisa mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dengan mempertimbangkan ulang sebelum membeli, menghindari impulse buying, dan membandingkan harga sebelum membeli. - Apa dampak dari tidak mengelola pengeluaran dengan baik?
Dampak dari tidak mengelola pengeluaran dengan baik adalah kesulitan dalam mempertahankan keuangan, terjebak dalam hutang, dan berkurangnya kualitas hidup. - Apakah semua kebutuhan harus dipenuhi?
Tidak semua kebutuhan harus dipenuhi secara seketika. Kita bisa memprioritaskan kebutuhan yang paling penting terlebih dahulu dan memenuhi kebutuhan lainnya secara bertahap.
Jangan lupa ikuti artikel terbaru kami di Google News!